Bukti Al Qur’an Mudah Dipahami dan Dipelajari – Selamat datang di website Jama’atul Muslimin. Di situs ini kami memberikan berbagai informasi tentang kehidupan beragama sesuai syariat yang berlandaskan keterangan Qur’an dan Hadist. Adapun informasi yang kami sajikan merupakan kumpulan dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan kami cantumkan sumbernya. Untuk memahami isi dari artikel ini, Anda bisa mencari di kategori Ilmu.
Judul: Bukti Al Qur’an Mudah Dipahami dan Dipelajari
Bukti Al Qur’an Mudah Dipahami dan Dipelajari
ِِA. Al Qur’an diturunkan dengan Bahasa Arab
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
كِتَابٌ فُصِّلَتْ ءَايَاتُهُ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَعْلَمُوْنَ
“Satu Kitab yang jelas ayat-ayatnya, al Qur’an dengan bahasa Arab untuk kaum yang mengetahui” (QS Fushilat [41]:03)
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
“Sesungguhnya kami telah jadikan al Qur’an dengan bahasa Arab agar kalian berfikir” (QS Azzumar [43] :03)
Dari dua ayat diatas menunjukkan bahwa:
- Al Qur’an diciptakan oleh Alloh dengan bahasa Arab
- Tujuan diciptakannya dengan bahasa Arab agar kita mengetahui isinya dan berfikir langkah lanjutnya.
- Jadi kita kaum muslimin dituntut (wajib) untuk menguasai bahasa Arab khususnya bahasa Al Qur’an
B. Fungsi Al Qur’an antara lain:
- Petunjuk bagi manusia pada umumnya
- Petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa secara khusus
- Penjelasan tentang petunjuk-petunjuk Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
- Sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah.
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan dimana diturunkan al Qur’an didalamnya, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah)” (QS Al Baqarah [02] :185)
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
“ Itu kitab (al Qur’an) tidak ada keraguan didalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al Baqarah [02] : 2)
Dari ayat-ayat diatas yang menjelaskan tentang fungsi al Qur’an menunjukkan bahwa Allah tidak mungkin mempersulit untuk mempelajari dan memahami al Qur’an. Sebab kalau al Qur’an sulit dipelajari dan dipahami, apa artinya al Qur’an sebagai petunjuk.
C. Bukti bahwa Al Qur’an mudah dipelajari
Al Qur’an memuat empat ayat yang sama persis tentang dimudahkannya al Qur’an oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
“Dan sungguh telah kami mudahkan al Qur’an untuk pelajaran/peringatan, adakah orang-orang yang mau mengambil pelajaran?” (QS Al Qomar [54] :17,22,32&40)
Dari lafadz ( لقديسرنا ) apabila kita uraikan menurut artinya:
( ل… ) berarti “sungguh”
( قد ) berarti “sungguh”
( يسرنا ) berarti kami telah mudahkan. Kata “yassarnaa” menggunakan fi’il madhi (pekerjaan lampau) ini berarti “pasti benar-benar sudah dimudahkan”.
Jadi dari lafadz “Laqod yassarnaa” menunjukkan bahwa Allah benar-benar mudahkan al Qur’an, khususnya bagi orang-orang yang mempunyai kemauan (muddakir).
- Setelah dihitung kosa kata yang terdapat didalam al Qur’an berjumlah 77.450 kosakata*
- Kosakata yang sama diulang-ulang kurang lebih 79% didalamnya*
- Kosakata yang tidak diulang kurang lebih 21%.*
Contoh kosakata yang diulang-ulang*
Kosakata Jumlah yang diulang Arti lafadz
الذين = 1.080 = Orang-orang yang
أولئك = 204 = Mereka itu
هم = 300 = Mereka
الله = 2.698 = Alloh
Hafal empat kosakata diatas sama dengan hafal kosakata al Qur’an 9,01%.
Tinggal 90,9% kosakata dalam al Qur’an yang harus kita cari dan kita hafalkan.
Contoh kosakata yang lain yang banyak diulang-ulang: “ya’lamunn” ( يعلمون ), “yaf’aluun” ( يفعلون ), “muttaqiin”( المتقون), “mushlihiin” ( المصلحين ) dan sebagainya.
Kosakata yang banyak mewakili*
Kosakata yang banyak mewakili terdapat dalam surat al Baqarah dalam juz 1 sebanyak 3.624 kosakata.
D. Kondisi Kaum Muslimin terhadap Kitab Suci Al Qur’an
Tidak tertarik dan tidak memperdulikan dengan al Qur’an. Mereka memandang bahasa arab/ al Qur’an bukan bahasa bisnis. Mereka ini adalah orang-orang muslimin berjiwa materialistis.
- Mereka bisa membaca al Qur’an dengan baik, akan tetapi tidak mengetahui dan tidak mau untuk memahami isi al Qur’an.
*Lihat buku “Pembuktian kemudahan mempelajari terjemahan al Qur’an” oleh PPTQ ma’had SAFINATUL HUDA Surabaya
- Mereka merasa sudah mendapat pahala membaca al Qur’an, walaupun tidak paham terhadap isinya.
Akhirnya timbul pertanyaan
- Bagaimana pemakan riba membaca al Qur’an?
- Bagaimana pencuri membaca al Qur’an?
- Bagaimana penipu takaran membaca al Qur’an?
- Bagaimana pendusta, penghasut, pengumpat membaca al Qur’an?
Padahal perbuatan mereka itu semuanya dilarang al Qur’an, apakah mereka tetap mendapat pahala?
Ingat surat al Ma’un ayat 4 dan 5
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka celaka bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lupa akan sholat mereka” (QS AL Ma’un [107]: 4-5)
Bandingkan dengan orang-orang yang membaca al Qur’an dan tidak berubah akhlaqnya, karena tidak tahu isi al Qur’an !!!
- Mereka kaum muslimin menganggap sulit untuk mempelajari terjemah al Qur’an
- Mereka ini termasuk orang-orang yang malas belajar al Qur’an.
Padahal Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berjanji akan diberi jalan keluar.
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh didalam agama Kami, benar-benar Kami akan menunjukkan jalan-jalan Kami (kemudahan)” (QS Al Ankabut [29]: 69)
Mereka terpengaruh oleh pendapat sebagian orang bahwa mempelajari al Qur’an harus menguasai beberapa ilmu alatnya, seperti: Ilmu Nahwu, Shorof, Bady, Ma’any, Balaghoh dan lain-lain
Padahal ilmu-ilmu tersebut sulit bagi kebanyakan orang. Akhirnya mereka, ilmu alat tidak menguasai al Qur’an pun tidak bisa.
E. Ancaman Orang yang tidak Memperdulikan Al Qur’an
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَىٰ وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا ۖ وَكَذَٰلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَىٰ
“Dan barang siapa yang berpaling dari peringatanKu (al Qur’an) maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan akan Kami kumpulkannya pada hari qiyamat dalam keadaan buta. Ia berkata: “Wahai Tuhanku mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal sungguh aku dahulu bisa melihat?” Dia (Allah) berfirman: Seperti itu ayat-ayat Kami telah datang kepadamu, maka kamu melupakannya. Dan seperti itu pada hari ini kamu pun dilupakan.” (QS. Thoha [20]: 124-126)
Dari ayat diatas dapat dipahami sebagai berikut:
Orang yang tidak memperdulikan al Qur’an atau orang yang menyimpang dari al Qur’an akan merasakan kehidupan di dunia ini serba sempit, tidak pernah puas hatinya, selalu gelisah dan ada rasa takut, terutama ketika menghadapi kematian.
Nanti pada hari qiyamat mereka akan dikumpulkan oleh Allah di padang Mahsyar dalam keadaan buta matanya.
F. Orang-Orang yang Paham Al Qur’an adalah Orang-orang yang telah dipilih oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
Firman Alloh Subhanahu Wa Ta’ala
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ
“Kemudian Kami wariskan kitab itu (al Qur’an) kepada hamba-hamba Kami yang telah kami pilih. Maka diantara mereka ada yang menganiaya dirinya sendiri, dan dari mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada yang mendahului dengan kebaikan-kebaikan dengan izin Alloh, yang demikian itu adalah karunia yang besar” (QS Fathir [35]:32)
Dari ayat diatas dapat dipahami sebagai berikut:
Orang yang paham al Qur’an itu adalah orang yang sudah dipilih oleh Allah.
Orang yang paham al Qur’an ada 3 macam:
- Menganiaya diri sendiri (dholim)
- Pertengahan (muqtashid)
- Berlomba-lomba dalam kebaikan (sabiqun bil khoirot)
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang dipilih oleh Allah dan yang berlomba-lomba dalam kebaikan.
G. Metode Belajar Terjemah Al Qur’an
Ada dua macam metode mempelajari al Qur’an:
- Dengan lebih dahulu menguasai atau memahami ilmu alatnya, seperti: Ilmu Nahwu, Shorof, Bady, Ma’any, Balaghah dan lain-lain.
Metode ini secara umum kurang berhasil karena kenyataannya kebanyakan kaum muslimin tidak menguasai terjemahan al Qur’an, sekalipun mereka alumni pondok pesantren. Akibatnya kaum muslimin:
- Bisa membaca al Qur’an akan tetapi tidak mengetahui isi kandungannya
- Ketika membaca al Qur’an tidak sampai menyentuh hati dan meresap ke dalam qalbunya.
- Akhlaq kaum muslimin jauh dari al Qur’an, walaupun setiap hari mereka membacanya.
- Secara langsung mempelajari dan menghafal kosakata atau lafadz dalam al Qur’an
Metode ini lebih efektif, lebih mudah, lebih cepat dan menyenangkan.
Terbukti mereka yang belajar al Qur’an dengan metode ini mampu membaca al Qur’an langsung tahu terjemahannya.
Metode inilah yang kita pilih.
H. Teknik Belajar Terjemah Al Qur’an Secara Langsung
Syarat :
Harus lancar membaca al Qur’an
Dengan lancar membaca, mereka tidak perlu berfikir untuk bacaannya, sehingga fikiran difokuskan hanya untuk mengingat dan menghafal terjemah kosakatanya.
Cara Belajar:
Kelompok, minimum pada kelompok belajarnya terdiri dari 5 orang dan maksimumnya terdiri dari 15 orang.
Dengan cara ini peserta dapat mendengar dan langsung menghafal berulangkali terjemah kosakata sejumlah peserta, sehingga lebih mudah untuk mengingat dan menghafalkan kosakata tersebut.
Ingat!!!
Jumlah peserta tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih dari ketentuan. Karena bila kurang berarti hanya beberapa saja kita mendengar terjemah yang diulang sehingga cepat lupa. Bila lebih pesertanya, bisa menyebabkan bosan dan tidak efektif waktu.
Waktu
Tiap pertemuan usahakan memakan waktu hanya 1,5 jam, agar tidak letih baik peserta ataupun pengajarnya.
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Selama ini pengajaran/ pengajian al Qur’an yang aktif hanya pengajarnya, muridnya pasif.
Drill (diulang-ulang)
Tanya jawab
Evaluasi
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
Lomba terjemah antar kelompok
Alat peraga
Tulisan al Qur’an dengan warna yang berbeda. Misalnya lafadz yang sudah diketahui atau dikenal ditulis dengan warna hitam, yang belum diketahui ditulis dengan warna merah.
Selamat Mencoba !
Segala sesuatu tidak akan terbukti tanpa percobaan, al Qur’an telah dijanjikan oleh Alloh, dimudahkan untuk dipaham, tetapi bisakah kita membuktikan janji Alloh itu tanpa kita mencoba mempelajarinya ??
Achmad Soekamto
Surabaya, 01 September 2009
Demikianlah Informasi Atau Penjelasan Tentang Bukti Al Qur’an Mudah Dipahami dan Dipelajari
Semoga apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat dan diamalkan untuk menuju keridhoan Alloh Ta’ala. Dan semoga Alloh memberikan kepahaman kepada kita semua dalam beragama.
Anda telah membaca Bukti Al Qur’an Mudah Dipahami dan Dipelajari dengan link http://jamaatulmuslimin.org/bukti-al-quran-mudah-dipahami-dan-dipelajari/