Tatacara Wudhu Yang Benar Menurut Syariat Islam Dan Sesuai Sunnah – Kali ini Jama’atul Muslimin akan membahas tentang tata cara wudhu yang diajarkan oleh Nabi dan tertera dalam berbagai hadistnya yang shohih.
Untuk pencarian dengan tema yang serupa, Anda bisa melihat dalam kategori Fiqih.
Tatacara Wudhu Yang Benar Menurut Syariat Islam Dan Sesuai Sunnah
A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut pengertian lugot (bahasa) yaitu “baik dan bersih”.
Sedangkan wudlu menurut pengertian istilah syara yaitu: “Memakai atau menggunakan air untuk anggota-anggota tertentu seperti muka, dua tangan (dan seterusnya tentang fardlu-fardlu wudlu) dengan cara-cara yang tertentu.
B. Niat Ketika Akan Wudlu
Syekh Muhammad Abdus Salam Khodori memberikan pendapat dalam kitabnya sebagai berikut: “Maka tidak disunnahkan mengucapkan niyyat dalam wudlu, akan tetapi tempat niyyat itu dalam hati.” Lihat Assunnanu Wal Mubtada’at Halaman 27.
ANGGOTA WUDLU YANG WAJIB
1. Membasuh muka
2. Membasuh kedua tangan sampai dengan siku
3. Mengusap (menyapu) kepala
4. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
Dasar hukumnya ialah:
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلاَةِ فَاغْسِلُوْ وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, Al ayah.. (Al Maidah ayat 6)
Melaksanakannya harus tertib sebagaimana yang tersebut ayat di atas.
ANGGOTA WUDLU YANG DISUNNAHKAN
Sebelum membasuh wajah/muka maka disunnahkan lebih dahulu membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, sebanyak tiga kali. Dasar hukumnya ialah:
عَنْ اَنَسٍ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِى قَالَ: رَاَيْتُ رَسُوْلُ الله (ص) تَوَضَّأَ فَاسْتَوْكَفَ ثَلاَثًا أي غَسَلَ كَفَّيْهِ
Dari Aus bin Aus bangsa Tsaqof, ia berkata: “Saya lihat Rosululloh ﷺ berwudlu, kemudian beliau mencuci telapak (tangannya) tiga kali yakni membasuh kedua telapak tangannya.” (HR Ahmad dan Nasai)
Sesudah mencuci kedua telapak tangan, kemudian berkumur dan memasukkan air ke hidung lalu taburkan kembali.
Dasar hukumnya ialah:
وَاِذَا تَوَضَّأَ اَحَدُكُمْ فَلْيَجْعَلْ فِى أَنْفِهِ مَاءً ثُمَّ لِيَنْتَثِرْ
Dan apabila kamu berwudlu, masukkanlah air ke hidungmu kemudian taburkan kembali.” (Shohih Muslim Juz I halaman 119)
ثُمّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرْ
“Kemudian beliau berkumur-kumur dan istintsar (memasukkan air ke hidung)”. (Shohih Muslim Juz 1 halaman 115)
Istintsar atau istinsyaq yaitu: “Membersihkan lubang hidung dengan memasukkan air ke dalamnya, kemudian ditaburkan kembali keluar dengan meniupnya kencang-kencang.
Demikian beberapa penjelasan tentang Tatacara Wudhu Yang Benar Menurut Syariat Islam Dan Sesuai Sunnah. Pembahasan lainnya akan dijelaskan dalam judul yang berbeda.